Infotoday.id, Tanjungpinang – Polemik sapi kurban untuk Masjid Ar-Rahim di Teluk Keriting, Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang, pengurus di masjid itu menilai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Riany ingin cuci tangan soal bantuan yang katanya salah alamat.
Bahkan Riany dinilai pengurus Masjid Ar-Rahim merupakan seorang yang pandai memutar balikan fakta. Hal tersebut disampaikan sejumlah pengurus Masjid Ar-Rahim menanggapi penjelasan Riany yang menyebut sapi kurban tersebut salah alamat.
“Mencermati penjelasan bu Kadis, (Riany,-red) sungguh sangat kami sayangkan. Sebab, pernyataan Riany di sejumlah media yang menyatakan salah alamat dan tak pernah menyampaikan akan memberikan bantuan kepada Masjid Ar-Rahim, jelas- jelas merupakan kebohongan publik dan sekadar ingin cuci tangan,” tegas Ketua Bidang Da’wah Masjid Ar-Rahim, Husni Zain, Minggu (10/7).
Husni Zaini bahkan bersama jemaah lainnya pada Sabtu (9/7) berada di Masjid Ar-Rahim sejak ba’da Ashar hingga Isya, tidak melihat Riany berada di sekitar Masjid.
“Kalau dia bilang beliau ada di depan masjid, itu pembohongan publik. Saya dari ba’da Ashar hingga Isya berada di masjid. Tidak benar jika beliau berada di sini,” jelas Husni Zain.
Bahkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, nama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kota Tanjungpinang itu dihapus dalam daftar nama yang berkurban.
“Kita hapus tuh yang satu ekor sapi,” ucap Husni Zain sambil memperlihatkan nama-nama yang berkurban di masjid tersebut.
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Ar-Rahim, H. Ismaidi, didampingi ketua panitia kurban, menjelaskan kronologi bantuan sapi dari Disperdagin.
“Yang jelas kami tidak tahu kenapa masalah ini menjadi polemik. Pada saat itu beliau (Kadis,-red) melapor melalui RT, bahwasanya dia akan memberikan bantuan 1 ekor sapi ke Masjid Ar-Rahim melalui Ketua RT,” jelasnya.
Sebagai pengurus, Ismaidi menyampaikan kepada para jemaah bahwa untuk perayaan kurban tahun 2022, masjid Ar-Rahim mendapatkan sapi kurban sebanyak 4 ekor.
“Nama-nama yang akan berkurban telah dimasukan dalam daftar dan diumumkan kepada para jemaah Masjid Ar-Rahim. Bahkan, kupon pembagian daging telah disebarkan,” tuturnya.
Ismaidi tidak mengetahui pasti kenapa bantuan tersebut batal. Hanya saja sehari sebelum pelaksanaan kurban, dia mendapatkan panggilan seluler melalui RT setempat bahwa Kadisperdagin ingin berbicara.
“Dalam pembicaraan via handphone dengan nada yang kurang enak dan tinggi beliau membatalkan bantuan sapi tersebut tanpa menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi,” kata Ismaidi.
Ia menilai, keputusan membatalkan merupakan hak dari Kadis tersebut. Seharusnya, kata Ismaidi, Riany datang dan menyampaikan langsung kepada para pengurus.
“Apa salahnya beliau datang jumpai pengurus untuk menyampaikan pembatalan itu mengingat rumah beliau dekat dengan masjid ini,” ucapnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang, Riany, dikonfirmasi Infotoday.id terkait yang dikeluhkan oleh Ketua Panitia Kurban tersebut justru meradang ke awak media ini.
Dengan nada tinggi Riany menyampaikan bahwa dirinya merupakan warga Teluk Keriting.
“Saya tidak pernah menjanjikan hewan kurban untuk warga Teluk Keriting, paham kamu. Jadi kamu jangan buat statement warga kecewa. Cari berita yang bijak. Saya warga Teluk Keriting. Jangan dipelintir. Siapa pengurus masjid maupun warga yang kecewa itu. Kamu jangan buat statement yang aneh-aneh,” kata Riany dengan nada tinggi.
Mantan Kepala BP2RD Kota Tanjungpinang ini meminta pihak yang kecewa untuk tidak mengarang dan mempelintir berita. Sebab dirinya merupakan warga Teluk Keriting.
“Jangan ngarang, siapa yang berjanji, siapa yang menarik. Sapi itu belum dikirim kok ditarik,” kesalnya dengan nada tinggi. Di bulan yang baik seharusnya wartawan tidak mencari berita yang tidak betul. Sebab sapi tersebut dikirim dengan alamat yang berbeda,” kesalnya lagi.
“Sapinya salah alamat, terkirim ke Suka Berenang. Kamu kesini, saya depan masjid sekarang, siapa yang kecewa itu, suruh datang jumpai saya. Saya Riany, warga Teluk Keriting,” tantang Riany mengakhiri.
(Suaib)