INFOTODAY.ID. TANJUNGPINANG — Upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat, kembali digalakkan Pemerintah Kota Tanjungpinang. Tidak hanya terkonsentrasi pada pembersihan saluran drainase, dan lingkungan pemukiman, Penjabat Wali Kota Tanjungpinang Hasan, S.Sos mulai menggerakkan swadaya masyarakat untuk membersihkan sampah di kawasan pesisir.
Beberapa wilayah di Tanjungpinang seperti Tanjung Unggat, Kampung Bulang, Penyengat, Kampung Bugis, dan Senggarang merupakan kawasan pesisir yang rentan terjadi penumpukan sampah sisa pasang air laut. Menurut Hasan, pasang surut merupakan proses alam yang tidak dapat dielakkan. Namun penumpukan sampah yang terbawa arus pasang, ucapnya, dapat disikapi secara arif oleh pemerintah bersama masyarakat.
“Oleh sebab itu, kita mulai melaksanakan kegiatan pembersihan sampah di kawasan pesisir. Sampah-sampah yang terbawa arus pasang, dan menumpuk di pesisir, jika terus dibiarkan akan menimbulkan dampak gangguan kesehatan,” ungkap Hasan, Selasa (7/5).
Hasan mengimbau masyarakat di kawasan pesisir menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dengan tidak membuang sampah ke laut. Tidak hanya mengimbau, sebagai wujud perhatiannya terhadap upaya menjaga kebersihan di kawasan pesisir, melalui OPD terkait Hasan menggerakkan swadaya masyarakat untuk membersihkan sampah di sejumlah kawasan pesisir.
Selain membersihkan dan mengangkut sampah yang terbawa arus pasang di kawasan pesisir, pemerintah kota juga mengangkut sampah di perairan dengan mengoperasikan perahu pengangkut sampah. Kegiatan pembersihan sampah di kawasan pesisir, ucap Hasan, akan terus dilaksanakan untuk membangun perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
Lebih jauh, Hasan mengatakan kebersihan lingkungan juga erat kaitannya dengan faktor kesehatan anak yang mengakibatkan terjadinya kasus stunting. Sanitasi lingkungan yang buruk, jelas Hasan, merupakan faktor tidak langsung yang dapat meningkatkan kemungkinan stunting. Kondisi lingkungan yang tidak sehat merupakan pemicu penyakit, yang akhirnya dapat menurunkan status gizi balita.
“Ada sebuah penelitian yang menyatakan ada hubungan antara kesehatan lingkungan dengan kasus stunting. Faktor lingkungan yang bersih dan sehat, secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan anak. Gerakan kebersihan lingkungan merupakan salah satu upaya untuk menekan angka stunting di Tanjungpinang,” terang Hasan.
Program mengurangi Stunting melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk kawasan pesisir atau pola hidup bersih dan sehat, sehingga angka Prevalensi Stunting di kota Tanjung Pinang tahun 2023 turun menjadi 15,7 persen dari tahun sebelum nya 18,8 persen.
Pemkot Tanjungpinang bersama lapisan masyarakat terus gencar melakukan gerakan gotong royong, diantaranya pemukiman pesisir pelantar di kota Tanjung Pinang
“Kita lakukan pemasangan jaring di pemukiman untuk menghambat pasang surut air dengan membawa sampah laut sehingga mudah nanti nya untuk petugas membersihkannya,”kata PJ Walikota Tanjungpinang tersebut.
Ia menghimbau Masya pesisir untuk tidak membuang sampah dilaut, sehingga usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga kebersihan lingkungan kawasan pesisir dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan penekanan angka Stunting melalui program PHBS pola hidup bersih dan sehat untuk pemukiman masyarakat diatas laut di plantar I dan II terus dilakukan pemerintah Kota Tanjungpinang bersama OPD dan masyarakat.