Infotoday.id. Lhokseumawe – PT Nindya Karya (NK) melaporkan sekelompok preman yang melakukan penyerangan dan penganiayaan di kantor Di lokasi proyek Universitas Malikussaleh (Unimal), tepatnya di Desa Reulet, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara.
Humas PT Nindya Karya Erwin melalui keterangan tertulis di Lhokseumawe, mengatakan bahwa penyerangan dan penganiayaan tersebut dilakukan oleh kelompok preman yang berjumlah sekitar 20 orang di kantor NK pada Hari Senin, 15 Mei 2023 lalu.
Erwin mengaku mengenal beberapa pelaku yang terlibat dalam keributan tersebut, diantaranya Saiful Bahri yang lebih akrab dikenal dengan panggilan Pon Cina, Razali, Abu Muda, Iwan Pom dan Andi,”katanya.
Erwin mengatakan kronologis keributan tersebut tidak diketahui pasti, namun dengan alasan yang tidak jelas Razali dan Iwan Pom masuk ke kantor NK sambil marah-marah dan merusak peralatan kantor seperti meja dan aset kantor lainnya.
“Dalam penyerangan tersebut mereka melakukan penganiayaan terhadap security bernama Akmal sehingga terjadi perlawanan dan beberapa kelompok preman tersebut menyerang dan merusak aset kantor. Aksi para pelaku yang ingin memberhentikan proyek dengan menginstruksikan seluruh karyawan untuk keluar dari area kantor,”jelas Erwin.
Akibat keributan tersebut dua korban penganiayaan adalah security dan Humas NK sehingga keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan dilakukan visum.
“Keributan yang terjadi ini merupakan tindakan brutal atau premanisme yang mana dilakukan penyerangan penganiayaan oleh sekolompok orang terhadap kantor dan karyawan kami, dan kami sudah melaporkan hal tersebut ke Polres Lhokseumawe agar para pelaku ini segera diamankan,”harapnya.
Menurut Erwin, kejadian tersebut dapat menjadi ancaman dan beberapa karyawan menjadi trauma atas kejadian tersebut, pihaknya juga meminta pihak kepolisian agar menindak tegas terhadap para pelaku penganiayaan, sehingga proses pembangunan dan keamanan karyawan dapat terjamin.
Hal ini pun di tegaskan oleh keterangan korban selaku Humas NK, bahwa kasus ini akan kami kawal sampai terang benderang dan pelaku harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, kata Erwin menyebutkan.
“PT Nindya Karya dalam hal ini selaku kontraktor pembangunan kampus Unimal sangat berharap agar proses pembangunan tidak terganggu dengan aksi-aksi premanisme dan intimidasi khusus pada kampus Unimal,” tutupnya.