Padang Pariaman – Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menegaskan komitmennya dalam menyukseskan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Hal ini dibuktikan dengan rapat koordinasi yang digelar di Hall Bapelitbangda pada Jumat (14/2/25), guna mempersiapkan pelaksanaan program tersebut.
Rapat ini dipimpin oleh Kepala Bapelitbangda dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, seperti Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Dinas Dukcapil, DPD, serta Kementerian Agama Padang Pariaman. Dalam pertemuan tersebut, seluruh peserta sepakat mendukung program strategis nasional ini.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman, Sri Nelis, SKM, menegaskan bahwa sejak minggu pertama Februari 2025, seluruh puskesmas telah mempersiapkan berbagai aspek guna menyukseskan program ini.
“Sejak awal Februari, semua puskesmas sudah berupaya menindaklanjuti dan menyiapkan berbagai hal, baik dari kesiapan sarana prasarana, kebutuhan alat-alat, maupun SDM pendukung,” ujar Sri Nelis, didampingi Kabid Kesmas Dinkes Padang Pariaman, Elia Munawari, SKM, M.Kes.
Ia juga menambahkan bahwa jika masih terdapat kekurangan, maka akan dilengkapi secara bertahap. “Mana yang masih kurang tentu akan kita lengkapi sambil berjalan, serta kita usulkan melalui bantuan Kemenkes RI,” imbuhnya.
Program ini merupakan bagian dari quick win Presiden RI, Prabowo Subiyanto, yang resmi diberlakukan pada awal Februari 2025. Oleh karena itu, di beberapa puskesmas telah disiapkan ruang khusus untuk pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat.
“Intinya, seluruh puskesmas di Padang Pariaman yang berjumlah 25 puskesmas, 58 pustu, dan 810 posyandu sudah siap. Program ini juga didukung oleh 50 dokter serta sekitar 900 bidan desa,” jelas Sri Nelis.
Selain kesiapan SDM, Dinkes Padang Pariaman juga memastikan peralatan medis akan terus dilengkapi. “Harapan kita, program ini bisa menjadi percontohan bagi daerah lain di Sumbar,” tambahnya.
Tak hanya itu, sosialisasi secara masif juga dilakukan melalui media sosial, pertemuan lintas sektor, serta melibatkan pemerintahan kecamatan. “Kita ingin masyarakat mengetahui dan memanfaatkan layanan ini dengan baik,” ujar Sri Nelis.
Setiap puskesmas juga diwajibkan menyampaikan laporan harian melalui aplikasi Asik. Untuk memastikan kelancaran program, jajaran Dinkes terus berkoordinasi dengan Kemenkes RI melalui zoom meeting guna mengklarifikasi kebutuhan peralatan di masing-masing puskesmas.
Sementara itu, Kabid Kesmas Elia Munawari menambahkan bahwa sosialisasi telah dilakukan di berbagai tempat. “Kami menyebarkan informasi di masjid, melalui mobil ambulans, serta media sosial,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa layanan kesehatan ini mencakup semua kelompok usia. “Prinsipnya, kami siap memberikan layanan pemeriksaan kesehatan sesuai siklus kehidupan, mulai dari bayi hingga lanjut usia,” tutup Elia.
