NATUNA, INFOTODAY.id – Nelayan tradisional di Kabupaten Natuna melai mengKhawatirkan dengan adanya rencana masuknya kapal – kapal asing untuk menangkap ikan di laut Natuna.
“Sebagai nelayan kecil, tentunya sangat khawatir dengan rencana masuknya kapal-kapal canggih di Natuna. Harusnya kami sebagai nelayan lokal harus di bina oleh pemerintah, walaupun tangkapan kami kecil, akan tetapi kami berusaha secara mandiri bukan kulinpikul.” Kata Salah satu nelayan Natuna Bahrullazi, Senin (27/12).
Mereka mendukung jika pemerintah menjalin kerja sama dengan pemerintah jepang. Akan tetap pemberdayaan nelayan lokal harus diutamakan.
“Menurut saya, kami setuju Natuna berkerja sama dengan pemerintah Jepang. Tapi bukan berarti harus memasukan kapal canggihke Natuna. Mereka pemerintah Jepang hanya cukup duduk manis menunggu di jepang, biarlah kami nelayan indonesia khusus nya natuna yang menangkap ikan dengan cara kami sendri yang tidak merusak laut kami.” Jelasnya.
Bahrul menilai saat ini, pemerintah Natuna tidak berpihak kepada nelayan-nelayan lokal, melainkan mereka lebih berpihak kepada nelayan yang dimodali pengusaha besar.
“Suara nelayan diperlukan disaat pimilihan dan kompanye. Sementara masalah kapal KIA yang tidak serius di atasi, seolah-olah di biarkan merajalela sebagai.” bebernya.
“Kapal Cangkrang dan Trol yang semakin berkeliaran, walaupun mereka sudah di tetap kan sebagai alat tangkap yang dilarang. Kebijakan lelang di wilayah tangkapan yang hanya menguntungkan pihak investor dan akan menyengsarakan nelayan tradisional.” Tutup Barullazi. (Sudirmanto)