HeadlineKepriTerkini

Misni Buka Rakor Peningkatan Kapasitas Tim Teknis dan Pelaporan 8 Aksi Konvergensi Stunting di Kepri

×

Misni Buka Rakor Peningkatan Kapasitas Tim Teknis dan Pelaporan 8 Aksi Konvergensi Stunting di Kepri

Sebarkan artikel ini
Jilbab Merah, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Provinsi Kepulauan Riau, Misni, S. KM., M. Si yang didampingi oleh Kabid Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Nur Aisyah Fatmasari, SE. MM saat membuka acara Rakor, Rabu (01/11) lalu.

Infotoday.id – Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Provinsi Kepulauan Riau, Misni, S. KM., M. Si yang didampingi oleh Kabid Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Nur Aisyah Fatmasari, SE. MM membuka secara resmi kegiatan Rapat Koordinasi peningkatan kapasitas Tim Teknis dalam Pelaksanaan dan Pelaporan 8 Aksi Konvergensi Stunting tingkat Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (1/11) di Hotel Aston Tanjungpinang.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari 1 s. d 2 November 2023 tersebut diikuti oleh Kabupaten Karimun, Lingga, Bintan, Natuna, Kota Tanjungpinang dan Kota Batam yang hadir secara langsung, sedangkan Kabupaten Kepulauan Anambas hadir secara virtual.

Dalam sambutannya Kepala Bappeda Kepri memberikan apresiasi dan salut atas kerja keras Tim Percepatan Penurunan Stunting baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

“Saya salut, bangga, dan berbahagia, berkat kerja keras kawan-kawan, Provinsi Kepri berhasil menurunkan angka stunting dan meraih peringkat 4 se Indonesia, ini prestasi yang sangat luar biasa, rasanya tak mungkin kita raih prestasi ini tanpa kegigihan kawan-kawan, mengingat begitu kompleksnya daftar isian indikator serta permasalahan di lapangan”, ungkap Misni.

Menurut Misni, stunting tidak datang serta merta dan tiba-tiba, persoalan stunting muncul melalui proses yang sangat panjang, mulai dari usia remaja, pranikah, pascanikah, hamil, melahirkan, hingga masa pertumbuhan bayi. Stunting berdampak multisektor untuk generasi kita sampai masa yang akan datang.

“Bila proses ini bisa kita “potong”, artinya disetiap proses tersebut kita lakukan intervensi seperti pemberian asupan gizi pada anak usia sekolah, remaja, pranikah, menikah, ibu hamil, melahirkan, dan sampai masa pertumbuhan, maka problem stunting Insya Allah dapat kita cegah dan atasi, lebih baik kita melakukan langkah-langkah pencegahan daripada penanggulangan.

Kita juga mesti melakukan modifikasi/inovasi farmasi terhadap vitamin yang akan diberikan pada remaja agar rasanya seperti permen sehingga tidak menimbulkan rasa mual, karna para remaja ini merupakan calon ibu pada usia 21 tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *