BintanHeadline

Ini Jumlah Elpiji yang Dibutuhkan Masyarakat Tambelan

×

Ini Jumlah Elpiji yang Dibutuhkan Masyarakat Tambelan

Sebarkan artikel ini
Elpiji bersubsidi yang diangkut ke Kecamatan Tambelan, Kamis (23/2) lalu. Sekitar ratusan elpiji 3 Kg dibawa ke kecamatan itu yang diperuntukan masyarakat kurang mampu diangkut dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Puji Syukur GT. 30 No. 707/PPq 2010 GGa No. 6502/N melalui salah satu pelabuhan di Kijang.

Bintan, Infotoday.id – Masyarakat di Kecamatan Tambelan saat ini membutuhkan pasokan sekitar 4 sampai 5 ribu tabung gas elpiji bersubsidi. Hal tersebut dikarenakan masyarakat di kecamatan itu berjumlah 1.941 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 5.504 orang.

“Saat ini pasokan elpiji bersubsidi di Kecamatan Tambelan sekitar 2.200 tabung selama satu bulan,” kata Camat Tambelan, Baharuddin Ngabalin kepada Infotoday.id, Rabu (1/3).

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Bagian Ekonomi dari jumlah KK yang hampir mencapai 2 ribu, atau persisnya di angka 1.941 KK, idealnya masyarakat Tambelan membutuhkan sekitar 4-5 ribu elpiji bersubsidi.

Saat ini pangkalan yang berada di Tambelan berjumlah dua. Dari dua pangkalan masing-masing mendapatkan pasokan 540 elpiji dari Kalimantan, dan
600 dari Kabupaten Bintan

“Kalau 540 tabung itu dikirim 3 kali dalam satu bulan. Jumlahnya mencapai 1.620 tabung dalam satu bulan. Sementara, dari Bintan sekitar 600 elpiji. Sedangkan jumlah KK di Tambelan hampir mencapai 2 ribu,” ungkap Baharuddin.

Menurut dia, untuk kebutuhan elpiji dalam satu keluarga idealnya 3 tabung. Saat ini, kata Baharuddin, masyarakat di Tambelan jauh dari kata ideal soal kebutuhan elpiji bersubsidi (3 Kg).

Kecamatan Tambelan pun telah berkoordinasi dengan Pemkab Bintan soal jumlah ideal elpiji untuk kebutuhan masyarakat.

“Kemarin kami telah memberikan data masyakarat ke Bagian Ekonomi. Perhitungan Bagian Ekonomi idealnya itu 5 ribu tabung dalam satu bulan,” katanya.

Terkait dengan polemik pengiriman tabung elpiji beberapa waktu lalu ke Desa Kampung Melayu, pihak kecamatan bersama kepolisian setempat telah melakukan pengawasan ketat terhadap keberadaan 400 tabung gas tersebut agar tidak didistribusikan ke masyarakat.

“Setiap hari keberadaan tabung elpiji itu diawasi. Komitmen bersama dengan pangkalan di Kampung Melayu bahwa tabung gas tersebut tidak boleh diedarkan. Tabung itu akan dikembalikan oleh mereka,” tutur Baharuddin.

Dia berharap polemik saat ini soal elpiji segera berakhir. Sehingga, kebutuhan masyarakat akan pasokan elpiji tersebut dapat terealisasi dengan baik.

(suaib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *