HeadlineTanjungpinangTerkini

HPSN 2025, Pegadaian Bukit Bestari dan Bank Sampah Kuantan Bersih Buat Lubang Biopori

×

HPSN 2025, Pegadaian Bukit Bestari dan Bank Sampah Kuantan Bersih Buat Lubang Biopori

Sebarkan artikel ini
Dua dari kiri, Kabid PPKLH Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang, Rully Dwi Putra bersama Kepala Pegadaian Bukit Bestari dan Pengurus Bank Sampah Kuantan Bersih, Selasa (25/02)

INFOTODAY.ID.Tanjungpinang. Dalam Rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, Bank Sampah Kuantan Bersih binaan PT. Pegadaian (Persero) Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang berkaloborasi dengan Pegadaian melaksanakan kegiatan pembuatan lubang Biopori di Kantor Pegadaian Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Selasa (25/02).

Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Pegadaian Bukit Bestari, Ketua Bank Sampah Kuantan bersih dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang itu diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelaku usaha maupun masyarakat di Kota Tanjungpinang.

Hal tersebut dikatakan Kepala Pegadaian Bestari, Said Dedi. Menurutnya kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pegadaian dalam rangka menjaga lingkungan. Ia berharap sinergi antara DLH Kota Tanjungpinang, Bank Sampah Kuantan Bersih dan Pegadaian dapat terus ditingkatkan.

“Kegiatan pembuatan lubang biopori di lingkungan kantor Pegadaian Bukit Bestari diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat Kota Tanjungpinang, agar membuatan lubang Biopori dapat diikuti oleh masyarakat,” jelas Said Dedi.

Gerakan Biopori  Nasional Cabang Pegadaian merupakan salah satu bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan oleh PT Pegadaian (Persero). Program tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh limbah organik serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah dengan baik.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang mengapresiasi kepedulian Pegadaian dalam menjaga lingkungan, hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, DLH Kota Tanjungpinang, Rully Dwi Putra.

“Kita mengapresiasi pihak Pegadaian maupun Bank Sampah Kuantan Bersih di Kota Tanjungpinang. Kegiatan ini tentunya diharapkan menjadi contoh bagi pelaku usaha lain yang ada di Kota Tanjungpinang,” kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, DLH Kota Tanjungpinang, Rully Dwi Putra.

Penanaman lubang Biopori, lanjut Rully, dapat berfungsi sebagai upaya dalam menimbun limbah organik, disamping manfaat lain seperti mencegah banjir, mengurangi genangan air, menjaga kesuburan tanah, serta menjaga kelestarian organisme tanah.

“Pengisian lubang biopori dengan sampah organik ini bertujuan untuk memberi makanan kepada makhluk hidup yang ada di tanah. Misalnya cacing, maupun hewan kecil yang ada di dalam tanah, bahkan juga akar tumbuhan. Jadi, selain bisa menjadi sarana pembuangan sampah organik, lubang biopori ini juga bermanfaat untuk pencegahan banjir,” kata Kabid PPKLH Kota Tanjungpinang tersebut.

Dengan adanya lubang Biopori tersebut, tentunya akan merubah kondisi tanah menjadi lebih baik.

“Dengan adanya limbah organic di satu lubang, maka tanah di lubang tersebut akan menjadi lebih subur. Hal itu dikarenakan adanya proses biologis yang mengubah sampah-sampah organic menjadi pupuk kompos.

“Pupuk kompos yang terbentuk inilah yang kemudian menjadikan tanah semakin subur. Jadi, tidak perlu lagi mencari pupuk kimiawi karena dengan pembuatan biopori, kita bisa menyediakan pupuk tanpa biaya,”jelasnya.

Manfaat lain dari pembuatan lubang Biopori, tentunya sebagai upaya dalam terjadinya banjir.

“Dengan bantuan lubang biopori ini, setidaknya bisa membantu mencegah terjadinya genangan ataupun banjir, sebab
cacing yang memakan sampah organic akan membuat terowongan-terowongan kecil. Terowongan inilah yang akan membantu menyerap air ke dalam tanah, sehingga membentuk bidang resapan air,”ujarnya.

DLH Kota Tanjungpinang berharap , kegiatan yang dilakukan oleh Pegadaian dan Bank Sampah Kuantan Bersih dapat menjadi motivasi bagi pelaku usaha maupun masyarakat Kota Tanjungpinang, sehingga semakin banyak lubang Biopori yang dibuat, maka resapan air akan semakin banyak.

“Kami siap untuk mendampingi masyarakat maupun pelaku usaha yang ingin membuat lubang Biopori secara mandiri, sehingga semakin banyak lubang Biopori dibuat, maka semakin baik bagi lingkungan,”tutupnya.

Selain pegadaian, kegiatan serupa juga sedang digalakkan oleh sekolah-sekolah yang ada di Kota Tanjungpinang.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Bank Sampah Kuantan Bersih, Kota Tanjungpinang, Elvina Suriger. Ia menjelaskan kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025.

“Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang udah berkontribusi dan berkaloborasi dalam mencanangkan gerakan program organik nasional di Hari Peduli Sampah Nasional. Kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat, terutama untuk penyerapan air, sehingga dapat mengurangi genangan air,”jelasnya

Selain melakukan penanaman lubang Biopori di Kantor Pegadaian Bukit Bestari, Bank Sampah Kuantan Bersih juga telah melakukan penanaman lubang Biopori di Kantor Pegadaian Tanjungpinang Kota.

Bank Sampah Kuantan Bersih binaan Pegadaian itu pernah meraih juara III tingkat Nasional kategori Bank Sampah Unit dari 16.646 peserta di seluruh Indonesia, setidaknya setidaknya telah melakukan penanaman lubang Biopori di Kabupaten Bintan maupun Kota Batam.

“Untuk Kabupaten Bintan, kami baru bekerja sama dengan Kantor Pegadaian di Uban, sementara Kita Batam ada sepuluh Kantor Pegadaian,”tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *