Tanjungpinang, Infotoday.id – Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (Dirut RSUD) Tanjungpinang, dr. Yunisaf, angkat bicara terkait tudingan pelayanan amburadul yang didapatkan oleh keluarga Rudi Fauzi (37), warga Perum Jala Bestari, Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur.
Yunisaf menjelaskan bahwa penanganan medis yang diberikan ke pasien tersebut sudah sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Saat pasien tersebut masuk IGD, tindakan medis langsung diberikan.
“Di IGD itu 24 jam dokter ada terhadap pasien ini. Tim dokter spesialis anak mendapatkan laporan dari perawat dan dokter jaga, bahwa kondisi pasien masih stabil setelah ditangani di IGD , sehingga pada saat itu dokter Rosalyn B.Elim Spesialis Anak memberikan instruksi lanjutan sebagai tatalaksana pengobatan, disebabkan karena kondisi pasien masih stabil dan juga diwaktu bersamaan ada pasien lain yang kritis,” papar Yunisaf, Senin (20/2).
Sementara, di tempat yang sama, dr. Rosalyn B Elim (spesialis anak), menjelaskan bahwa pasien pada saat masuk IGD, dirinya mendapat laporan medis dari perawat dan tim dokter IGD kondisi bayi masih stabil. Dimana kondisi bayi stabil dan langsung diinstruksikan pengobatan dan meminta dokter jaga untuk memberikan inform consent ke keluarga pasien mengenai kondisi pasien dan jika pasien stabil di pindahkan ke ruangan.
“Meski masih stabil penanganan tetap kita prioritaskan. Karena, nyawa manusia itu paling utama. Kenapa saya tidak langsung menangani karena kondisinya masih stabil dan saya masih menangani pasien anak yang kritis,” katanya.
Keesokan harinya, tim dokter jaga dan perawat memberikan laporan bahwa kondisi bayi mengalami penurunan. Sehingga, pada saat itu juga ia langsung memberikan penanganan.
“Pagi-pagi saya langsung melakukan tindakan medis. Namun pada saat itu ibu dari pasien ini tidur dan ayahnya masih keluar. Melihat kondisi bayi mengalami penurunan, saya langsung memberikan rujukan ke RSUP,” kata dr. Rosalyn.
Disamping memberikan rujukan ke RSUD Raja Ahmad Thabib, dirinya juga langsung menghubungi dokter di rumah sakit itu agar pasien tersebut diambil tindakan medis yang cepat.
“Saya langsung menghubungi dokter di RSUP. Saya minta tolong bahwa pasien ini masih bisa diselamatkan. Sehingga, penanganan di RSUP berjalan dengan baik karena memang kita meminta kepada teman-teman di sana,” ungkapnya.
Rosalyn menjelaskan bahwa dirujuk nya pasien tersebut ke RSUD Raja Ahmad Thabib dikarenakan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) yang dimiliki RSUD Tanjungpinang telah digunakan oleh pasien lain.
“Pada saat kondisi pasien drop, CPAP telah full. Sehingga harus segera dirujuk. Kenapa malam itu belum dirujuk karena kondisinya masih stabil. Itu ada record medisnya, jam berapa, menit berapa, tindakan apa yang diberikan ada,” katanya.
(suaib)