Tanjungpinang, Infotoday.id – Pelaku terduga pungutan liar (pungli) terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) di Taman Gurindam 12 Tanjungpinang, mencatut nama Babinkamtibmas Kelurahan Kota Hingga Kapolsek Tanjungpinang Kota.
Hal tersebut diketahui saat kedua koordinator pungli tersebut menjawab pertanyaan PKL terkait alasan dipungutnya biaya Rp20 ribu perminggu ke seratusan PKL yang berjualan.
“Ini kebijakan kita (iuran red). Kenapa kita buat macam ini, karena tukang sapu sudah ada. Jadi siapa yang pulang, besoknya tinggalkan aja sampahnya, langsung kita bersihkan,” jelas pria dalam rekaman yang diduga suara yang memungut iuran tersebut.
Salah satu PKL juga mempertanyakan keamanan barang-barang dagangan dari aksi pencurian.
“Bagaimana keamanan, bagaimana kalau ada aksi pencurian,” tanya salah satu PKL ke terduga yang memungut iuran.
Baca : https://www.infotoday.id/dugaan-pungli-terjadi-kepada-ratusan-pkl-taman-gurindam-tepi-laut/
Tanpa ragu-ragu, pengurus dugaan pungutan liar tersebut meyakinkan pedagang bahwasanya keamanan akan ditanggung oleh pengawas hingga penjaga malam dan telah koordinasi.
“Tanggung jawab penjaga malam. Kan ada pengawasnya. Kita langsung ke Kapolsek Kota. Jadi siapa nanti keamanan yang ditunjuk setiap malam harus melapor ke Polsek Kota. Kita memang di arahkan seperti itu. Satpol PP bekerja sama dengan pak Sandra,” jelas wanita dalam rekaman tersebut yang juga pelaku memungut iuran ke pedagang beberapa hari lalu.
Bahkan, dalam undangan, pihaknya telah membuat tembusan ke Babinkamtibmas hingga Babinsa setempat.
Kapolsek Kota, AKP Sandy Pratama, dikonfirmasi Infotoday.id terkait persoalan tersebut, mengaku sudah mendapatkan informasi peristiwa dugaan pungli tersebut. Dirinya telah melaporkan dugaan pungli itu ke Tim Saber Pungli Polresta Tanjungpinang.
“Iya, saya mendapatkan informasi tersebut dan sudah saya laporkan ke Tim Saber Pungli. Saat ini sudah ditindak lanjuti oleh Tim Saber pungli,” kata AKP Sandy. (suaib)
