Infotoday.id, Tanjungpinang – Petugas dan karyawan hotel Novanda kaget dan syok saat di datangi sejumlah oknum polisi yang mengaku dari polsek Tanjungpinang Barat untuk mendata para tamu yang menginap di hotel pada malam sekira pukul 23.00 wib dini hari, Minggu (25/9/22).
Rika salah seorang karyawan yang bertugas mengatakan kepada para media bahwa oknum polisi ada yang berpakaian bebas dan menunjukan surat perintah untuk membuka salah satu kamar hotel yang ada tamunya.
“Karena saya seorang karyawan yang bekerja di sini tentunya saya menjaga privasi para tamu yang nginep di hotel ini. Tapi saya merasa di desak akhirnya saya melaporkan hal itu kepada owner,” jelasnya.
Nita owner dan manejer langsung datang dan menjelaskan bahawa General Manejer (GM) ini adalah Kolonel Sudarto. Walaupun begitu oknum polisi tersebut memaksa untuk di buka kamar nomor 308.
“Dalam hal ini pihak hotel merasa keberatan atas tindakan oknum polisi yang mendatangi hotel dan meminta di buka kamar 308 dengan alasan pihak hotel melakukan kegiatan portisusi terselubung. Sementara itu tamu kami yang datang sesuai ketentuan untuk menginap di hotel ini,” jelasnya
Hotel ini jelas dan terakomodir dan sudah diakui pemerintah, bahkan ikut dalam persatuan hotel hotel yang ada di Tanjungpinang yang Ikut memajukan wisata kota Tanjungpinang.
“Tentunya pihak kami Merasakan di rugikan karena ada tamu yang telah bokking untuk 6 hari keluar karena merasa tidak nyaman dengan kejadian itu. Dan ada beberapa tamu lainnya juga ikut cek out di pagi harinya,” terangnya.
Sementara GM hotel langsung mendatangi kantor Polsek Tanjungpinang Barat untuk mencari tahu masalah apa yang terjadi di hotel Novenda.
Menurut pengakuan GM hotel saat menjumpai Kapolsek AKP Donris E Pasaribu mengatakan bahwa pihak polisi saat itu datang ke hotel untuk melakukan swepping karena di diduga ada DPO yang sedang mereka cari.
“Kita tidak masalah jika memang itu kinerja mereka karena kita tidak boleh menghalang halangi. Tapi cukup tempat yang dituju tidak meminta buku tamu dan meminta semua tamu keluar. Tentunya itu membuat tidak nyaman para tamu,” terangnya.
Akhir cerita tamu kamar 308 dikeluarkan dan seorang wanita yang sudah cukup usia memang nginap disana diminta bukti WhatsApp nya saja dan tidak ada apapun yang di ambil serta di bawa para oknum polisi tersebut.
Terkait insiden tersebut awak media ini belum berhasil melakukan konfirmasi kepada Kapolsek Tanjungpinang Barat maupun Kapolresta Tanjungpinang.
(Suaib)