HeadlineLhokseumaweTerkini

23 Pengungsi Rohingya Kabur dari Lokasi Penampungan

×

23 Pengungsi Rohingya Kabur dari Lokasi Penampungan

Sebarkan artikel ini
Petugas saat melakukan pengecekan tempat penampungan sementara di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe di Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Rabu (14/12). (Foto: Infotoday.id/dedy)

Infotoday.id, Lhokseumawe – Sebanyak 23 pengungsi imigran Rohingya kabur dari lokasi penampungan sementara di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe di Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto di Lhokseumawe, Rabu (14/12/2022), mengatakan bahwa puluhan warga Rohingya kabur dengan cara melompat pagar tembok bekas kantor imigrasi.

“Mereka kabur sekitar pada Selasa (13/12) sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu pihak keamanan melaksanakan patroli diseputaran lokasi penampungan dan menemukan bekas tapak kaki yang menempel di dinding pagar tembok,” katanya.

Kemudian, Henki Ismanto, petugas melakukan pendataan terhadap para pengungsi Rohingya dan diketahui 23 manusia perahu tersebut sudah melarikan diri.

“Pihak keamanan melakukan pencarian dan melaporkan kepada pihak UNHCR bahwa ada warga imigran Rohingnya yang melarikan diri dari tempat penampungan di gedung bekas Imigrasi kota Lhokseumawe,” katanya.

Dikatakan Henki Ismanto, selanjutnya pihak keamanan melakukan pencarian di seputaran gedung bekas Imigrasi kota Lhokseumawe namun pihak keamanan tidak menemukan para pengungsi etnis rohingya tersebut.

“Tim gabungan hingga saat ini masih melakukan pencarian terhadap puluhan warga Rohingya yang melarikan diri tersebut,” katanya.

Dengan kaburnya 23 pengungsi Rohingya tersebut, kata Henki Ismanto, maka saat ini di lokasi pengungsian tersisa 206 orang dari total sebelumnya 229 orang.

Pengungsi Rohingya yang melarikan diri tersebut dengan rincian delapan laki-laki dewasa, empat perempuan dewasa dan 11 anak-anak, kata Henki Ismanto menyebutkan.

“Kejadian seperti ini akan terus terjadi dan diduga melibatkan jaringan perdagangan manusia yang diperkirakan dari luar daerah datang untuk melakukan penjemputan terhadap warga imigran Rohingnya yang saat ini berada di gedung bekas Imigrasi kota Lhokseumawe tersebut,”katanya.

Henki Ismanto mengatakan pihak IOM telah menyarankan kepada pihak UNHCR untuk dilakukan penambahan untuk menutup pagar yang berada dibelakang gedung bekas Imigrasi Kota Lhokseumawe agar tidak mudah mereka untuk melakukan pemanjatan dinding pagar yang berada dilokasi tersebut.

“Namun dari pihak UNHCR hingga saat ini tidak menanggapi saran yang diberikan oleh IOM,” tutup Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto. (Dedy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *