ADVERTORIALDPRD TanjungpinangHeadlineTanjungpinangTerkini

Komisi III Kembali Sidak Pasar Relokasi Puan Ramah 3,3 Miliar

×

Komisi III Kembali Sidak Pasar Relokasi Puan Ramah 3,3 Miliar

Sebarkan artikel ini
Sidak Komisi III DPRD Tanjungpinang ke Pasar Relokasi Puan Ramah di Jalan Kijang Lama, Kelurahan Melayu Kota Piring, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Senin (26/09). (Foto: infotoday.id/dar)

Infotoday.id, Tanjungpinang – Komisi III DPRD Tanjungpinang kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke bangunan Pasar Relokasi Puan Ramah yang bersumber dari dana APBD Kota Tanjungpinang Tahun Anggaran 2022 dengan nilai Rp3.309.999.900, Senin (26/9) pagi.

Dalam sidak tersebut, Komisi III masih mendapati catatan-catatan yang perlu dievaluasi. “Pertama, penataan parkir yang perlu dievaluasi. Karena, belum tertata dengan baik,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Tanjungpinang, Ashady Selayar di lokasi.

Kanan, Rombongan Anggota Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang saat melakukan Inspeksi mendadak di Pasar Relokasi Puan Ramah, Senin (26/09) (Foto: infotoday.id/dar)

Kemudian, sambung Ashady, penataan infrastruktur seperti drainase yang belum mencukupi. “Sehingga kita memberikan masukan ke Dinas PUPR,” ungkapnya.

Ashady mencontohkan kios tempat penjualan ikan yang masih dikeluhkan oleh pedagang. Saat sidak, kata dia, pedagang jual ikan meminta kios diloskan tanpa dinding (tidak bilik-bilik).

“Diloskan saja tanpa dinding (tidak bilik-bilik) seperti ini,” permintaan pedagang yang disampaikan ke Ashady.

Ashady menyebut, nantinya semua itu akan didiskusikan ke dinas terkait. Karena, Komisi III sebatas mengawasi infrastruktur dan penataan parkir. Sementara, untuk penataan pedagang di Komisi II.

“Menghindari bau tak sedap, saya menyampaikan ke pedagang untuk menampung air menggunakan ember jelang drainase dibangun,” tutur Ashady.

Kanan, Rombongan Anggota Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang saat melakukan Inspeksi mendadak di Pasar Relokasi Puan Ramah, Senin (26/09). (Foto: infotoday.id/dar)

Politisi Golkar ini menegaskan semua keluhan masyarakat ditampung. Segala persoalan akan dibahas dalam rapat gabungan komisi bersama eksekutif dan pihak terkait.

Terkait anggaran soal permasalahan tersebut, kata Ashady akan dianggarkan pada APBD 2023.

“Akan kita anggarkan pada APBD 2023. Karena ini sifatnya urgen. Soal berapa anggaran yang dibutuhkan silahkan tanya ke Dinas PUPR Tanjungpinang,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, meresmikan Pasar Relokasi Puan Ramah, Jumat (23/9) kemarin.

“Alhamdulilah, hari ini Jumat berkah, Pasar Relokasi Puan Ramah resmi dibuka,” ujar Rahma diwawancara media usai meninjau lapak para pedagang yang terlihat mulai terisi.

Wali kota menjelaskan, nama Puan Ramah diambil dari sejarah proses pemindahan para pedagang yang dilakukan tidak mudah, butuh keramahan.

Menurut Rahma, berkat kerja sama semua pihak dan melalui pendekatan yang ramah, pedagang dan masyarakat akhirnya mau direlokasi ke pasar sementara ini.

“Tempat ini sementara. Semoga menjadi tempat yang berkah. Kami menjemput masyarakat untuk berbelanja di sini,” tuturnya.

Dengan diresmikannya pasar ini di Jalan Kijang Lama, seputaran Kantor Disdukcapil Tanjungpinang, sekitar ratusan pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Baru I dan II pindah. Mereka sebelumnya diberi tenggang waktu pindah hingga Kamis (22/9).

Dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat relokasi mengingat pasar itu merupakan aset Pemerintah Kota Tanjungpinang berada di wilayah yang penduduknya terpadat dari 4 kecamatan di Tanjungpinang.

“Lokasi ini dipilih karena menjadi wilayah terpadat di 4 kecamatan yang ada di Tanjungpinang,” jelas Rahma.

Wali kota berharap pasar tersebut akan ramai dikunjungi pembeli. Selain itu, para pedagang juga diminta merawat serta menjaga fasilitas yang mereka tempati meski bersifat sementara.

“Ini merupakan kebanggaan kita bersama. Setelah 32 tahun, akhirnya Pasar Baru I dan II dapat direvitalisasi oleh Kementerian PUPR,” terang Rahma.

Meski sudah diresmikan, sejumlah pedagang masih menyampaikan keluhan ke Wali Kota Tanjungpinang. Pedagang meminta dibuatkan blower di lokasi pasar agar tidak panas. Selain itu, pedagang juga khawatir sepi pembeli.

“Iya, masih ada pedagang menyampaikan keluhan. Itu hal biasa. Keluhan itu merupakan informasi yang disampaikan mereka,” kata Ketua Pedagang Pasar Baru Tanjungpinang, Syahroni.

Di sisi lain, Pasar Baru I dan II Tanjungpinang sudah mulai dilakukan pembongkaran oleh Pemko Tanjungpinang. Kementerian PUPR menargetkan revitalisasi pasar akan selesai pada Desember 2023.

“Kita targetkan selesai bulan Desember 2023,” kata Perwakilan Kementerian PUPR, Fasri Fahmi yang hadir saat peresmian Pasar Relokasi Puan Ramah.

Pantauan Infotoday.id , tidak terlihat satu pun Anggota DPRD Tanjungpinang hadir saat peresmian Pasar Relokasi Puan Ramah. Padahal, sebelumnya dari Komisi II dan III sempat melakukan sidak ke pasar itu sebelum diresmikan.

Dihubungi Infotoday.id, anggota Komisi II DPRD Tanjungpinang, Momon Faulanda Adinata, mengungkapkan, sampai saat ini belum ada undangan resmi untuk menghadiri peresmian pasar itu.

“Sampai saat ini saya belum lihat undangannya. Gak taulah kalau undangan itu ada di staf,” katanya kemarin.

(dar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *