OPINI

Beretika dalam Bermedia Sosial

×

Beretika dalam Bermedia Sosial

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Net

INFOTODAY.ID – Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di era digital kini terus berkembang dan

banyak mendapatkan perhatian dari publik khususnya masyarakat modern. Hampir seluruh

aktivitas masyarakat saat ini banyak bergantung pada kemajuan teknologi yang menghadirkan

berbagai kemudahan dalam mengakses informasi secara cepat dan luas. Maka tidak dipungkiri

jika internet dan new media menjadi bagian terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu

media yang sering menjadi wadah atau tempat favorite bagi masyarakat modern dalam menjalin

interaksi virtual adalah media sosial.

 

Saat ini media sosial telah menjadi gaya hidup. Semua orang, tidak pandang usia, terhubung dan

berkomunikasi menggunakan media sosial (medsos) dalam berbagai platform. Pengguna dengan

sangat leluasa mendapatkan dan berbagi informasi ke seluruh dunia dalam waktu yang sangat

singkat. Sayangnya, tidak sedikit terjadi penyalahgunaan medsos yang berujung pada jerat

hukum sebagai konsekuensi dari penyebaran informasi tanpa memperhatikan kaidahkaidah etika.

 

Di medsos, setiap orang dapat menjadi editor untuk dirinya sendiri dan segera melempar konten

pribadi kepada siapa pun. Ketiadaan editor ahli pada medsos menyebabkan kecepatan

penyebaran informasi benar-benar real time. Hanya melalui sentuhan jari di atas handphone, apa

yang dipikirkan dan dirasakan penggunanya langsung dapat diunggah atau disebarkan. Medsos

telah menciptakan lingkungan yang sangat berbeda dalam berkomunikaksi dan berinteraksi. Di

sisi lain, menyisakan problem etis ketika pegiatnya tidak mengindahkan etika dan tata krama

dalam bermedia sosial.

 

Selain itu kemudahan media sosial sebagai saluran komunikasi di era digital juga telah

membawa banyak dampak perubahan besar pada pola interaksi masyarakat yang kini terkesan

sangat bebas dan lepas kontrol. Para pengguna media sosial saat ini memiliki kecenderungan

untuk membagikan apa saja di jagat maya tanpa memperhatikan etika komunikasi apakah pesan

yang dibagikan dapat menimbulkan dampak postif maupun negatif.

 

Sering kali kita menemukan konflik yang terjadi di media sosial akibat krisis etika

berkomunikasi oleh masyarakat saat membagikan atau menuliskan komentar tertentu pada suatu

isu yang sedang berkembang di jagat maya. Tak jarang kata-kata dan tulisan yang bernada

kebencian, caci maki, penghinaan hingga cyber bullying kerap kali ditemukan pada berbagai isu

krusial seperti masalah politik hingga masalah Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA)

yang dikirimkan oleh pengguna media sosial secara bebas dan tak terkendali.

 

Hari ini jaringan sosial menjadi platform pilihan bagi hacker dan pelaku kejahatan lain untuk

berperilaku antisosial. Media ini menawarkan volume data/informasi yang besar, dari tanggal

lahir, tempat tinggal, tempat kerja, bisnis, informasi tentang keluarga, hingga kegiatan pribadi

lainnya. Di banyak kasus, pengguna medsos sering secara tidak sengaja mengungkapkan

informasi yang dapat menjadi berbahaya dan tidak pantas. Mengumbar kegiatan pribadi dan

profesional secara berlebihan di medsos dapat memiliki implikasi negatif jangka panjang bagi

masa depan seseorang. Melindungi privasi dalam komunitas jaringan hari ini menjadi tantangan

besar. Medsos memang seperti pisau bermata dua. Di satu sisi dapat dipergunakan sebagai sarana

menyambung silaturahim. Merajut kembali persahabatan yang lama terputus. Namun, dapat pula

menimbulkan permusuhan tajam. ‘Perang’ terbuka dengan sumpah serapah yang meluncur tanpa

kendali sering kita saksikan berseliweran di dunia maya. Tampaknya etika bermedia sosial

semakin lama semakin penting untuk mendapat perhatian serius para pegiatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *