TarutungTerkiniTrend

Ansar “Sang Guru Ngaji Panutan Para Santri 

×

Ansar “Sang Guru Ngaji Panutan Para Santri 

Sebarkan artikel ini
H. Ansar Ahmad didampingi para ulama saat menghadir acara Hari Santri dihalaman Masjid Sukajadi Kota Batam, Sabtu (19/10) malam.

INFOTODAY.ID. Batam – Ansar Ahmad digelari “Sang Guru Ngaji Panutan Para Santri” karena dianggap sebagai figur pemimpin yang memahami ilmu agama.

Gelar itu disematkan kepada Ansar ketika menghadiri peringatan Hari Santri dilaksanakan di halaman Masjid Sukajadi, Kota Batam, Sabtu (18/10/2024).

Adalah Dr Muhammad Tahir Abu Lc MA, Ketua yayasan BSC Kota Batam yang menyematkan gelar itu kepada Ansar.

Dalam sambutannya, Muhammad Tahir menyatakan sengaja mengundang Ansar Ahmad dalam peringatan itu karena dijadikan sebagai contoh kepada santri yang hadir.

“Bahwa kita semua ingin santri santri kita tidak hanya berlatih di mimbar saja, tapi juga harus mengambil peran menjadi pemimpin yang produktif,” ungkapnya.

Ansar Ahmad disebut Muhammad Tahir adalah contoh guru ngaji yang menginspirasi.

Ansar dia sebut telah menjadi contoh nyata bahwa guru ngaji tidak hanya di surau, tetapi juga bisa sampai di pucuk pemerintahan.

“Semoga Pak Ansar tetap istiqomah, dan tetap menjadi contoh manusia yang mau belajar dan mengajarkan Al Quran,” tutup Muhammad Tahir.

Peringatan Hari Santri digelar Yayasan BSC menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan. Mulai dari Bazar UMUM Wali Santri, hingga berbagai penampilan kesenian oleh santri dalam Festival Akbar Al Quran.

Ansar dalam sambutannya mengingatkan kepada semua pihak, khususnya orang tua untuk senantiasa mematikan keimanan kepada setiap anak generasi muda.

Mendidik anak sedini mungkin dia sebut laksana mengukir di atas batu, memperkaya mereka dengan iman dan pengetahuan sesuai yang dicita-citakan.

“Merekalah generasi penerus, pemberi doa, dan pemberi cahaya untuk kita,” ujar Ansar.

Adalah tugas orang tua, lanjut dia, akan menjadikan anak beriman dengan apa pun profesinya kelak.

“Alhamdulillah saya dibesarkan dari masjid. Dari kecil hingga dewasa, bergumul dari satu masjid ke masjid yang lain,” tutup Ansar.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *