Infotoday.id, Lhokseumawe – Sebanyak 55 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lhokseumawe, Aceh, dibekali keterampilan mebeler pembuatan peralatan rumah tangga atau perabot sebagai bekal mereka setelah menjalani hukuman penjara.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Lhokseumawe Erry Taruna melalui Kepala Seksi Bimbingan Kerja Ridwan Daud di Lhokseumawe, Kamis (15/9/2022), mengatakan program pelatihan keterampilan mebeler yang berlangsung selama 20 hari tersebut bertujuan agar narapidana bisa membuka lapangan pekerjaan saat bebas nanti.
“Dalam kegiatan ini, kami menggandeng instruktur dari Politeknik Negeri Lhokseumawe. Mereka membimbing dan mengarahkan para warga binaan untuk mendapat keterampilan membuat perabotan,” kata Ridwan Daud.
Ridwan Daud mengatakan program pelatihan keterampilan tersebut sebagai pembinaan kemandirian untuk meningkatkan keahlian narapidana atau warga binaan. Selain itu kegiatan ini juga dapat mengisi keseharian para narapidana agar tidak merasa bosan di dalam jeruji besi.
Ridwan Daud menyebutkan, para peserta pelatihan tersebut dibekali ilmu dasar mebeler, mulai dari teori hingga langsung praktek. Program pelatihan tersebut juga menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mengakselerasi sumber daya manusia, sehingga dapat mewujudkan lapas produktif.
“Semoga dengan adanya pelatihan ini dapat menjadi wahana untuk melahirkan tenaga-tenaga yang terampil dan bisa menjadi bekal hidup narapidana ketika sudah menjalani masa pidana,” ujar Ridwan Daud.
Menurut Ridwan Daud, warga binaan pemasyarakatan perlu memiliki keterampilan hidup. Apalagi banyak alasan terjadinya residivis atau kejahatan kembali karena tidak memiliki keahlian ketika bebas setelah menjalani hukuman.
Dengan bekal keahlian tersebut, kata Ridwan Daud, narapidana tersebut diharapkan mampu menghasilkan pendapatan ketika dalam menjalani kehidupan bersama keluarga dan masyarakat.
“Jangan sampai setelah keluar dari penjara mereka tidak memiliki kemampuan apa-apa. Kami berharap pembekalan keterampilan ini bermanfaat kepada warga binaan dan dapat menyatu kembali mereka masyarakat,” kata Ridwan Daud.
Ketua Kelompok Pelatihan Hendra Rida mengatakan bahwa pelatihan keterampilan tersebut sangat bermanfaat bagi warga binaan guna mendapatkan keahlian setelah bebas dan bergabung di tengah masyarakat nantinya.
“Kami ucapkan terimakasih kepala Kalapas Lhokseumawe dan Kasi Bimker serta petugas lapas lainnya yang telah membimbing kami menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Dengan adanya pelatihan ini, maka kami memiliki keahlian saat bebas nanti,” kata Hendra Rida. (Dedy)